KH. YAHYA CHOLIL STAQUF
berpesan PDI P harus ikut mengurus Nahdlatul Ulama
suara-libra.com. jakarta, Beredar vidio di Dunia maya Ketua Umum PBNU Bapak KH. YAHYA CHOLIL STAQUF
dalam pidatonya pada waktu silaturrahim di Kabupaten Kediri mengatakan bahwa “tidak bisa kita biarkan PKB main klim NU” vidio yang berdurasi lebih kurang dua menit empat puluh empat detik (02.44)
dalam vidio yang beredar itupun Ketua Umum PBNU Bapak KH. YAHYA CHOLIL STAQUF mengatakan “kalau mau dapat suara dia harus bekerja secara rasional memberikan maslahat yang nyata kepada rakyat kata Ketua Umum PBNU Bapak KH. YAHYA CHOLIL STAQUF
dia melanjutkan dalam pidato nya mengatakan, “kemaren ada beberapa cabang bikin kegiatan politik PKB di kantor cabang dengan backdrop kegiatan PC NU, kita panggil kita berikan peringatan lisan yang berlaku untuk semua cabang seluruh Indonesia,
kalau ada kegiatan begini lagi langsung diberikan surat tertulis tahap pertama, NU ini lima puluh persen 50% dari seluruh penduduk muslim indonesia, sedangkan Indonesia delapan puluh lima persen 85% lebih muslim dan PKB hanya sepuluh persen 10%
dan yang empat puluh persen terbagi kemana mana di PDI, GOLKAR, GERINDRA dan lain lain katanya, jika PDI tidak mau mengurus kita(NU) itu berarti PDI hanya mencari keuntungan sendiri dan Golkar tidak memikirkan NU itu tidak bisa
jadi yang boleh ngurus kita (NU) Tidak hanya PKB yang lain juga tidak hanya boleh tapi harus ikut mengurus Nahdlatul Ulama.
karna mereka dapat suara dari Warga NU juga, ini adalah nalar yang kita kembangkan supaya kita adil.
Alhamdunillah dengan cara ini, ternyata semua pihak itu menunggu, mereka pikir selama ini mereka tidak boleh ikut mengurus NU, padahal mereka tidak hanya boleh, tetapi wajib mengurus NU, hari ini bapak bapak kalau ada menteri yang belum ketemu ide untuk
kerja sama dengan NU (Nahdlatul Ulama), tidak bisa tidur, masih banyakk menteri yang antri, menteri yang sudah bekerjasama dengan NU adalah menteri BUMN, Kelautan, Kehutanan, Lingkungan hidup, Koperasi dan UKM, kata Ketua Umum PBNU Bapak KH. YAHYA CHOLIL STAQUF,mengakhiri pidatonya. (pimred).