Perlu perhatian khusus dari DINAS PENDIDIKAN Kabupaten Bogor, terkait SD Negeri 3 Babakan yang Terpaksa belajar dilantai.
suara-libra.com.Bogor. Keberadaan SD Negeri 3 Babakan yang terletak di Kampung Babakan sahbrang RT.03/RW.03 Desa Babakan kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor sangat memperhatinkan pasalnya Sebanyak 2 ruang kelas di sekolah dasar negeri 3 Babakan (SD) itu tidak memiliki bangku dan meja(Meubler) serta WC yg tidak layak.
Hal itu menjadi persoalan serta keluhan peserta didik di SDN 3 Babakan yang sayangnya tidak pernah ditangani dengan tuntas oleh Dinas pendidikan Kabupaten Bogor,
Jika merunut pada Standar Nasional Pendidikan, yakni 32 siswa per rombongan belajar, artinya ada sekitar puluhan murid yang terpaksa harus belajar di lantai akibat tidak tersedianya bangku dan meja.
Kondisi ini berbeda terbalik dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor yang katanya memprioritaskan dunia pendidikan menjadi kabupaten termaju di indonesia, Jelas memang ada hal dari dunia pendidikan ini yang harus dibenahi di Kabupaten Bogor.
Ini salah satu yang sering dikeluhkan oleh orangtua murid. Kemudian saat dikonfirmasi ke SDN 3 babakan terkait kondisinya ,” kondisi sekolah ini sangat memperihatinkan keadaannya memiliki dua kelas ( ruang belajar) tidak ada meja dan Bangku (meubler) kelas tersebut ditempati oleh kelas 5 dan kelas 6 alangkah mirisnya diakhir tahun sekolah dasar mereka duduk dilantai,
kata NANO Suwarno.S.Pd.D Kepala Sekolah dasar negeri 3 Babakan Kabupaten bogor kepada suara-libra.com Jum,at 12/08/2022, lebih lanjut juga Nano mengutarakan keberadaan halaman sekolah yg tidak tertata, perpustakaan buku buku berantakan karena tidak ada lemari atau rak untuk menyimpan buku buku yg ada diperpustakaan itu,
Ruang guru, meja kursi tidak layak begitu juga, wc untuk murid laki laki dan murid perempuan keadaanya sangat memperhatinkan, ucap Nano suwarno.S.Pd.D yang baru sebulan menjadi Plt kepala sekolah itu
Dengan ditulisnya di suara-libra.com, dia mengharapkan dinas pendidikan kabupaten Bogor bisa dengan segera merealisasikan dan membenahi, kebutuhan sekolah yg dipimpinnya. Kebutuhan mendesak adalah 2 ruang kelas tanpa bangku dan meja ini menjadi prioritas, jelas Nano suwarno.(yy.sugiarto/RY)